Selama ini, banyak masyarakat memandang bahwa sampah merupakan benda yang tidak memiliki nilai guna atau tidak berharga. Di Indonesia, sampah seringkali dibuang dan ditemukan di sembarang tempat. Permasalahan ini seakan tidak kunjung usai. Di Desa Ciawi, Kecamatan Banjarharjo, Brebes, permasalahan sampah terletak pada cara pengelolaannya yang tidak tepat yang berdampak pada pencemaran lingkungan. Hal itu terjadi karena kurangnya edukasi bagi orang dewasa maupun anak-anak tentang pendidikan lingkungan hidup, khususnya kesadaran terhadap pengelolaan sampah.
Kelompok KKN UNY yang terdiri dari Carissa Ayu Susiana, Achmad Nur, dan Nining Harnati bekerja sama dengan mahasiswa KKN Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan pelatihan memanfaatkan sampah di desa Ciawi, Banjarharjo, Brebes untuk menjadi barang berdaya guna. Di antara pemanfaatan tersebut adalah pengenalan dan pembuatan taman vertikal (vertical garden) menggunakan sisa-sisa botol plastik sebagai pot-pot tanaman hias.
Pelatihan pemanfaatan sampah tersebut dilakukan secara berkesinambungan selama Agustus 2019. Kegiatan tersebut dilakukan dalam beberapa tahap seperti pemilahan sampah organik dan anorganik, pembuatan kerajinan, lomba menghias sampah, hingga pembuatan pupuk. Adapun pembuatan taman vertikal termasuk dalam kreasi kerajinan sampah menjadi taman hias yang artistik.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan. Selain itu, masyarakat juga menjadi tahu bagaimana memilah dan mengelola sampah. Jadinya tidak hanya dibakar atau dibuang, tetapi dapat dibuat menjadi sesuatu yang bermanfaat, bahkan bisa bernilai ekonomis,” ujar Carissa ketika dihubungi melalui WhatsApp, belum lama ini.
Program pemberdayaan sampah yang dilakukan mahasiswa KKN UNY di desa Ciawi, Kecamatan Banjarharjo merupakan salah satu kegiatan mahasiswa dari KKN kerjasama tiga universitas kependidikan di Indonesia yaitu UNJ, UPI, dan UNY. (Muhammad Abdul Hadi/JK)